Kemajuan
teknologi modern khususnya yang berkaitan dengan kemajuan komputer, akhir-akhir
ini merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pembaruan tidak hanya dalam
sektor bisnis, telekomunikasi, tetapi juga dalam dunia pendidikan. Teknologi
dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendidikan sehingga proses belajar
mengajar akan lebih berkesan dan bermakna.
Kemajuan teknologi modern dalam
hubugannya dengan dunia pendidikan lebih dikenal dengan multimedia. Dalam hal
ini multimedia dianggap sebagai media pengajaran dan pembelajaran yang berkesan
berdasarkan keupayaannya menyentuh berbagai pancaindra: penglihatan,
pendengaran, dan sentuhan. Munir, (2001) mengemukakan bahwa multimedia adalah
alat, metode dan pendekatan yang digunakan untuk membuat komunikasi antara guru
dan peserta didik selam proses pembelajaran menjadi lebih berkesan. Dalam hal
ini Munir mengutip beberapa pendapat berkaitan dengan pengertian multimedia. Menurut pendapat Furht (1996)
mendefenisikan multimedia sebagai
gabungan antara berbagai media: teks, grafik, animasi, gambar, dan video.
Sedangkan menurut Haffos (Feldman, 1994) mengartikan multimedia sebagai sistem
komputer yang terdiri daripada hardware dan software yang memberikan kemudahan
untuk menggabungkan gambar, video, fotografi, grafik, dan animasi dengan suara,
teks, data yang dikendalikan dengan program komputer.
Sejalan dengan itu, Bairley (Munir, 2001) mengemukakan bahwa multimedia adalah teknologi baru yang dapat memberikan banyak manfaat “pembangunan” pada dunia pendidikan, yaitu manfaat dari proses belajar yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan bagian-bagian tertentu yang bermakna dari kehidupan peserta didik. Manfaat lain adalah peserta didik yang terlibat dalam proses belajar melalui program multimedia dapat mempelajari ilmu yang ada di dalamnya yang sesuai dengan minat, bakat, keperluan, pengetahuan, dan emosinya.
Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran, tidak berarti merupakan penentu keberhasilan belajar, sebab banyak faktor lain yang turut menentukan keberhasilan proses belajar di antaranya adalah motivasi belajar, keadaan sosial ekonomi dan pendidikan keluarga, situasi pada saat proses belajar, kurikulum, dan guru. DeVoogd & Kritt (Munir, 2001) mengemukakan bahwa mulltimedia tidak mengajar sebab yang mengajar tetap saja guru. Dalam penggunaan media apabila seorang pelajar paham dan terampil, maka aktivitas akan berjalan dengan baik dan berhasil menguasai bahan pelajaran dengan baik pula, sedangkan apabila sebaliknya maka media tersebut bukannya mempermudah bahkan mungkin akan menghambat keberhasilan.
Sejalan dengan itu, Bairley (Munir, 2001) mengemukakan bahwa multimedia adalah teknologi baru yang dapat memberikan banyak manfaat “pembangunan” pada dunia pendidikan, yaitu manfaat dari proses belajar yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan bagian-bagian tertentu yang bermakna dari kehidupan peserta didik. Manfaat lain adalah peserta didik yang terlibat dalam proses belajar melalui program multimedia dapat mempelajari ilmu yang ada di dalamnya yang sesuai dengan minat, bakat, keperluan, pengetahuan, dan emosinya.
Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran, tidak berarti merupakan penentu keberhasilan belajar, sebab banyak faktor lain yang turut menentukan keberhasilan proses belajar di antaranya adalah motivasi belajar, keadaan sosial ekonomi dan pendidikan keluarga, situasi pada saat proses belajar, kurikulum, dan guru. DeVoogd & Kritt (Munir, 2001) mengemukakan bahwa mulltimedia tidak mengajar sebab yang mengajar tetap saja guru. Dalam penggunaan media apabila seorang pelajar paham dan terampil, maka aktivitas akan berjalan dengan baik dan berhasil menguasai bahan pelajaran dengan baik pula, sedangkan apabila sebaliknya maka media tersebut bukannya mempermudah bahkan mungkin akan menghambat keberhasilan.
Dikutip dari buku Teknologi Informasi dan Komunikasi
Oleh : Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar